Tanda bintang emas di bahu beliau menjadi bukti akan kiprahnya di dunia militer. Sebagai seorang perwira tinggi di TNI Angkatan Udara, tentu keberanian beliau sudah tidak perlu diragukan lagi.
Namun dibalik tanda pangkatnya, dibalik jabatannya sebagai seorang perwira tinggi, dibalik seragamnya dan semua pengalaman beliau di dunia militer, tersimpan pengalaman berharga yang beliau terus ingat seumur hidupnya.
Pengalaman berada di keadaan antara hidup dan mati beliau alami pada awal karirnya di dunia militer, Di saat maut terasa begitu dekat dengan dirinya, beliau tidak dapat mengharapkan pertolongan dari siapa-siapa. Tidak dari sesama rekannya, apalagi atasannya. Dia harus berjuang sendiri.
Tetapi, di saat itulah Marsekal Pertama (Purn) Ibnu Kadarmanto belajar bahwa Tuhan itu benar-benar ada, dan bisa diajak berkomunikasi oleh umatNya.